Tim penilai Adipura Tahun 2022 Langsung Mengunjungi Sejumlah Titik Pantau

ANDALAS NUSANTARA | BANDA ACEH 

Setelah tiba di Ibukota Provinsi Aceh, Tim penilai Adipura tahun 2022 langsung mengunjungi sejumlah titik pantau di Kota Banda Aceh. Senin(22/08/2022) pagi.

Sesuai informasi yang dihimpun oleh tim liputan, para anggota penilai Adipura ini berjumlah 3 (tiga) orang yang berasal dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI dan DLHK Provinsi Aceh.

Agenda yang akan berlangsung sejak tanggal 22-24 Agustus itu akan melakukan penyisiran di beberapa titik lokasi yang menjadi fokus utama. Diantaranya TPA Kota Banda Aceh, Bank Sampah Induk, Rumah Kompos, TPS3R, Beberapa kawasan perkantoran dan pemukiman warga, Sekolah-sekolah, Sejumlah ruas jalan, Hutan kota, Taman-taman kota dan saluran irigasi.

Selanjutnya, dalam proses penilaian ini tim penilai sangat teliti dan menanyakan secara detail aspek-aspek terkait titik pantau selama di lokasi. 

Bahkan, mereka juga menanyakan beberapa rincian lainnya dari proses pengolahan sampah, kolam lindi, pengomposan serta memeriksa data-data yang akurat selama beberapa tahun terakhir. 

Kemudian, selama kunjungan berlangsung, tim terkait didampingi oleh Kadis DLHK3 Banda Aceh, Hamdani Basyah, Sekdis DLHK3 Banda Aceh, Dody Haikal, Jajaran Kabid dan tim lainnya.

Menanggapi agenda ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh, Hamdani Basyah, SH.,M.Si mengatakan pihaknya akan menyuguhkan yang terbaik.

“Hari ini kami sudah berupaya memberikan yang terbaik, selanjutnya kita ikuti saja alur penilaian dari para tim yang akan berlanjut hingga tanggal beberapa hari ke depan ya” Tuturnya.

Ia juga berharap tahun ini Kota Banda Aceh akan kembali membawa pulang penghargaan Adipura yang sempat hilang dari Koetaradja.

“Harapannya kita dapat membawa kembali penghargaan Adipura tahun ini untuk kota kita. Pastinya hal ini harus dengan kerjasama antar pemerintah dan masyarakatnya juta untuk terus menjaga lingkungan kota yang bersih, indah dan sehat.” Harap Hamdani jelas.[Henry Silva]