ANDALAS NUSANTARA | BANDA ACEH
Dunia perfilman di Aceh terus bergerak. Berbagai karya film muncul dan terus hadir dari sejumlah filmmaker di Bumi Serambi Mekkah, salah-satunya film Surat Kaleng 1949 karya Sutradara Fauzan Santa yang mengisahkan sejarah nasionalisme masyarakat Aceh terhadap perjuangan Indonesia pada awal revolusi.
Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq menyambut baik aktifnya insan perfilman Aceh yang terus melahirkan karya-karya mereka.
Kemudian ia berpesan agar nilai-nilai kearifan lokal dapat ditonjolkan dalam film-film karya anak-anak Aceh.
Pesan tersebut ia sampaikan saat menjamu makam malam panitia Aceh Film Festival, Senin (19/9/2022) di Pendopo Wali Kota Banda Aceh.
Pada kesempatan ini, Bakri Siddiq mengatakan Aceh memiliki tiga keunggulan, yakni religi, tangguh, setia. Ketiga karakter istimewa masyarakat Aceh itu dapat ditonjolkan lewat karya-karya sinema.
“Begitu kita sebut Aceh, ada tiga kata yang muncul, yakni religi, tangguh dan setia. Itu sering saya ceritakan pada teman-teman dari daerah lain. Pada sejumlah menteri dalam berbagai kesempatan juga sering saya sampaikan,” kata Bakri Siddiq yang dulunya menjabat sebagai Biro Perencanaan dan Kerjasama Sekretariat Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kementerian Dalam Negeri itu.
“Tentu kita harus bangga jadi orang Aceh. Bisa kita ungkapkan kebanggaan itu lewat karya-karya, kalau insan film, ya lewat karya sinema dimana keunggulan Aceh baik dari sisi religius, tangguh hingga kesetiaan terhadap republik juga ditampilkan,” kata Bakri Siddiq.
“Kearifan lokal dari sisi budaya Aceh juga ditampilkan, ini perlu agar tidak budaya kita terkikis oleh kemajuan zaman,” tambah Bakri Siddiq.
Lanjutnya, ketika karakter masyarakat Aceh itu ditampilkan dalam karya-karya film tentu akan menjadi sebuah sarana membangkitkan kembali motivasi untuk terus melestarikan kearifan lokal tersebut.
Jamuan makan malam, selain dihadiri panitia Aceh Film Festival, juga hadir para insan film Aceh yang tergabung dalam komunitas Aceh Documentary.
Dalam kesempatan ini hadir juga Teuku Rifnu Wikana dan Direktur AFF Jamaluddin Phonna beserta sejumlah panitia AFF.
Jamaluddin Phonna pada kesempatan tersebut mengaku terharu diundang untuk makan malam bersama dan bersilaturahmi dengan PJ wali kota beserta jajaran.
“Jujur kami sangat terharu sebenarnya baru hari ini kami menginjakkan kaki di ruangan ini dan di jamu oleh Pj Wali Kota Banda Aceh,” ucapnya.
Sosok yang akrab disapa Jamal itu juga mengatakan bahwa AFF menjadi ajang para anak muda untuk membuat film-film dengan kearifan lokal dan juga kritik sosial dengan berkarya.
Di sela-sela pertemuan tersebut, turut diputarkan trailer film-film yang diproduksi oleh Adoc yang diperankan oleh T Rifnu Wikana. Film-film tersebut diantaranya Suloh, Surat Kaleng 1949 dan Night Bus.[Ril/Filda]