ANDALAS NUSANTARA | BENER MERIAH
Pengurus Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Forum DAS) Aceh bersama perwakilan dari Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung Krueng Aceh (BPDAS HL-KA), sejak Rabu hingga Jumat (21-23 September 2022) berkunjung ke Kabupaten Meriah. Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) setempat, diantaranya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang (PUPR), Dinas Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup dan Unsur Kesatuan Pengelolalaan Hutan Wilayah III Aceh.Jumat(23/9/2022)
Tim dari Forum DAS Aceh terdiri dari Ketua Dr. Ir. Syahrul, M.Sc, Sekretaris Ir. Siaful Ahmad, MP didampingi Anggota Forum DAS Aceh Ir. TM Zulfikar, ST, MP, IPU. Sedangkan dari Perwakilan BPDAS Aceh dihadiri oleh Dr. Ridwan Iriadi dan Ghali Ramadhan.
Kunjungan ke beberapa SKPK Bener Meriah dilakukan dalam rangka membicarakan berbagai kegiatan dan program yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bener Meriah untuk mendukung kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL), khususnya kawasan hutan lindung yang dianggap sudah kritis dan butuh penanganan segera. Salah satunya yang berada di Kawasan Lut Atas, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah.
Di kawasan Lut Atas juga terdapat sebuah embung atau danau kecil yang merupakan sumber air yang sangat penting dan utama bagi masyarakat yang berada di kawasan setempat, sehingga untuk memastikan agar sumber air terus terjaga, sangat diharapkan masyarakat setempat dengan dukungan pemerintah dan para pihak dapat terus melakukan upaya perlindungan dan pemanfaatan secara baik dan lestari. Salah satunya dengan tetap memastikan kondisi tegakan dan pohon-pohon dapat terus tumbuh dengan baik meskipun di sela-sela pepohonan tersebut dapat dimanfaatkan juga dengan berbagai tanaman produktif sebagai hasil hutan bukan kayu (HHBK). Dengan demikian maka diharapkan hutan dapat terus terjaga dan masyarakat dapat dipastikan hidup dengan sejahtera, dimana berbagai sumber air, oksigen dan tanah dapat terhindar dari kegiatan yang dapat merusak lingkungan dan tidak tercemar oleh berbagai bahan kimia.
Sementara itu Ketua Forum DAS Aceh, Dr. Ir. Syahrul di dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa Waq Pondok Sayur mengatakan bahwa pemerintah dan masyarakat perlu memastikan upaya perlindungan DAS secara berkelanjutan, sehingga masyarakat yang hidup saat ini maupun yang akan datang dapat menikmati kondisi lingkungan yang sama dan Sumber-sumber kehidupan dapat terus diwarisi hingga akhir masa. Tentunya hal ini perlu ada komitmen yang perlu dilakukan bersama oleh seluruh komponen yang ada.
Anggota Forum DAS Aceh, TM Zulfikar, dalam kegiatan yang sama juga menyampaikan bahwa masyarakat perlu secara sinergi dan kompak menjaga seluruh potensi dan sumber daya yang ada dan dipastikan dapat dikelola secara baik untuk kesejahteraan warga setempat. Apalagi potensi wilayah yang sebagian besar merupakan hutan dan lahan tentunya perlu tindakan dan aktivitas kelola yang dilakukan seoptimal mungkin mampu melindungi kondisi hutan dan lingkungan dan secara sosial dan ekonomi juga dipastikan dapat dimanfaatkan untuk memperoleh kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Dr. Ridwan Iriadi selalu perwakilan BPDAS Aceh juga menyampaikan bahwa pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sangat menaruh perhatian besar bagi ke berlangsungan kehidupan masyarakat termasuk memastikan bahwa kondisi hutan disekitarnya dapat terus terjaga. Salah satunya adalah dengan membantu bibit tanaman sebanyak 1000 batang ke kawasan Lut Atas sebagai wilayah kelola hutan yang saat ini diberikan kepada masyarakat di Desa atau Kampung Waq Pondok Sayur, Bener Meriah.
Selain menyerahkan secara simbolis 1000 bibit tanaman yang diterima oleh Camat, Unsur Muspika dan Kepala Desa/Reje setempat. Juga dilakukan penanaman pohon secara simbolis di lokasi sekitar embung atua danau kawasan Lut Atas. Dengan berbagai aktivitas dan program yang dilakukan tentunya semua pihak berharap kegiatan Rehabiltasi Hutan dan Lahan dapat terus dilakukan dan dilaksanakan secara bertahap dengan tetap bersinergi dan melibatkan semua pihak yang ada terutama penduduk dan warga setempat.[TM.Zulfikar]