ANDALAS NUSANTARA | BANDA ACEH
Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq memaparkan sejumlah perkembangan Implementasi Smart City Kota Banda Aceh pada acara zoom meeting Evaluasi Program Kota Cerdas (Smart City) dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Senin (4/10/2022) di pendopo.
Kegiatan Evaluasi Implementasi Program Kota Cerdas (Smart City) tersebut diikuti seratus empat puluh satu (141) kota/kabupaten yang terpilih pada periode 2017-2021.
Pj wali kota juga menyampaikan presentasi terkait dengan perkembangan implementasi Smart City di Kota Banda Aceh yang memiliki Visi “Menjadi Kota Pintar Islami yang Inovatif dan Kompetitif.
“Ini merupakan Evaluasi Smart City ketiga yang diikuti oleh Kota Banda Aceh sejak tahun 2019, bersama 24 Kota/Kabupaten lain Banda Aceh resmi masuk Program Menuju 100 Smart City di 2019 hingga terbentuknya Masterplan Smart City Kota Banda Aceh,” sebut Bakri Siddiq.
Bakri Siddiq dalam paparannya menyampaikan peta Jalan Implementasi berisi program pembangunan Smart City yang menjadi acuan pemerintah Kota Banda Aceh dalam mewujudkan Masterplan Smart City menjadi pelaksanaan pembangunan.
“Peta jalan pembangunan Smart City terbagi dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu Pembangunan Jangka Pendek, Pembangunan Jangka Menengah, dan Pembangunan Jangka Panjang. Tim Teknis Smart City telah menjabarkannya berdasarkan analisa kesiapan Kota Banda Aceh. Misalnya pembangunan jangka pendek adalah quick win E-Berindah, sedangkan jangka panjang misalnya Banda Aceh Command Center,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Pj wali kota menyampaikan kesiapan Kota Banda Aceh dalam mengimplementasikan program smart city sudah memadai dan sudah berjalan dan dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat.
“Banda Aceh saat ini sudah menyiapkan masterplan, baik itu dari segi pelayanan publik seperti MPP maupun peningkatan kesejahteraan seperti LKMS Mahirah. Namun target kami sekarang ini adalah keberlanjutan atau sustainability,” kata Bakri Siddiq.
Bakri Siddiq juga mengatakan salah satu implementasi Smart Environment Kota Banda Aceh yang berdampak langsung terhadap masyarakat adalah inovasi mengolah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gampong Jawa menjadi gas metan.
“Saat ini gas metan tersebut sudah dimanfaatkan oleh 210 KK di dua Gampong (Desa) sekitar TPA, yakni Gampong Jawa dan Gampong Pande. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk membeli elpiji, karena untuk kebutuhan memasak sehari-hari sudah ada gas metan gratis dari TPA,” ungkap Bakri Siddiq.
Turut hadir dalam acara tersebut, para Asisten, Kepala SKPK dan sejumlah jajaran pejabat Pemerintah Kota Banda Aceh.[Ril/Filda]