ANDALAS NUSANTARA | BANDA ACEH
Keberhasilan Pemerintah Kota Banda Aceh dengan sejumlah program pembangunan mengundang keingintahuan daerah lain untuk datang berkunjung dan belajar.
Selasa (11/10/2022), rombongan Pemerintah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yang dipimpin langsung Bupati Satono disambut Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq di Balai Kota.
Tak tanggung-tanggung, dalam kunjungannya ke Banda Aceh, Bupati Satono memboyong sejumlah pejabatnya, mulai dari Sekda, Kepala Bappeda, Kepala Badan Keuangan, Kadis Perhubungan, Kadis Kumindag, Kadisnaker dan Transmigrasi, Kadis Permukiman dan KLH hingga Tim Prokopim Sambas.
Bupati Satono mengatakan, Banyak hal yang ingin digali di Banda Aceh, salah-satu fokusnya soal strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Banyak hal yang ingin kita pelajari, termasuk strategi Pemko Banda Aceh dalam meningkatkan PAD,” kata Bupati Satono.
Usai acara pertemuan di Balai Kota dengan Bakri Siddiq dan pejabat jajaran Pemko, rombongan kemudian berkunjung ke sejumlah lokasi untuk melihat langsung keberhasilan-keberhasilan yang telah diraih Banda Aceh.
Program pengendalian banjir menjadi salah-satu yang dipelajari, Pemkab Sambas melihat langsung rumah pompa yang ada di kawasan Peuniti.
Kemudian rombongan juga ingin melihat dari dekat penataan kawasan Krueng Daroy lewat program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).
Di Krueng Daroy, para pejabat dari Pemkab Sambas itu juga berkesempatan melihat inovasi Banda Aceh dalam mengatasi persoalan sampah.
Di bawah jembatan Jalan STA Johansyah (Jalan Seulawah), Pemko Banda Aceh melalui DLHK3 telah kubus apung. Tujuannya, agar petugas lebih mudah memungut sampah di aliran air yang tertahan dengan kubus apung tersebut. Kubus apung ini bukan hanya dipasang di Krueng Daroy, tapi juga di Krueng Doy Lampaseh.
“Senang sekali ya, kami dapat melihat kondisi secara langsung ya. Mudah-mudahan kami dapat menerapkan apa yang kami dapatkan di sini di daerah kami terkait dengan pengendalian banjir, penataan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dan juga normalisasi sungai,” kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Sambas, Septiza.
“Ada tiga titik lokasi yang tadi telah kita kunjungi, ini jadi perhatian kami. Kita sama-samalah bisa menata kota dan pengendalian banjir,” tambahnya yang memuji Banda Aceh bersih.
Sebelumnya, Pj Wali Kota Bakri Siddiq menyampaikan menjadi sebuah kebahagiaan bagi dirinya dan jajaran bisa berbagi dengan Pemkab Sambas yang kini dipimpin oleh Bupati Satono.
Katanya, Banda Aceh siap berbagi berbagai keberhasilan dengan Kabupaten Sambas.
Sebaliknya, ia juga ingin mempelajari best practice dari Kabupaten di Kalimantan Barat itu untuk kemudian diterapkan di Banda Aceh.
“Saya pikir kita akan saling bersinergi, saling berbagi untuk kemajuan daerah masing-masing,” kata Bakri Siddiq saat memaparkan pencapaian-pencapaian yang telah diraih Banda Aceh di Aula Lantai IV Gedung Mawardy Nurdin Balai Kota Banda Aceh.
Ia mengatakan, Sambas memiliki cita-cita pembangunan yang hampir sama dengan Banda Aceh karena Sambas juga daerah yang Islami.
Dalam kesempatan itu, Bakri Siddiq memaparkan secara singkat profil Banda Aceh secara umum. Kota dengan jumlah populasi 255.029 jiwa, penduduknya mayoritas bergerak di bidang perikanan, perdagangan dan pariwisata mencatatkan pertumbuhan ekonomi di angka 5,53%. Angka tersebut selaras dengan nilai PDRB perkapita penduduk yang mencapai Rp78,16 juta.
Kata Bakri Siddiq, hari ini Banda Aceh merupakan pusat pemerintahan, pusat pendidikan, pusat kebudayaan dan merupakan salah-satu daerah tujuan studi terkait penerapan syariat Islam, reformasi birokrasi, pelayanan publik, teknologi informasi serta merupakan etalase kemajuan pembangunan di Provinsi Aceh.[Ril/Filda]