ANDALAS NUSANTARA | BANDA ACEH
Kota Banda Aceh menjadi tuan rumah Seminar dan Rapat Tahunan (Semirata) Forum pimpinan pascasarjana (Forpimpas) tahun 2022.
Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala (USK). Semirata diikuti 13 kampus yang berada di bawah Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat (BKS-PTN Wilayah Barat) Indonesia.
Selain 13 kampus di wilayah barat, juga hadir tiga universitas lain dari BKS Tengah dan Timur, yakni Universitas Khairun, Universitas Hasanuddin dan Universitas Udayana.
Pj Wali Kota Banda Aceh, Kamis (13/10/2022) menjamu peserta Semirata Forum pimpinan pascasarjana tersebut di pendopo.
Selain disuguhi dengan tarian Likok Pulo, tamu dari berbagai daerah di Indonesia itu juga dijamu dengan aneka makanan khas Aceh yang memiliki cita rasa tinggi, mulai dari timphan hingga kopi.
Dalam kesempatan ini, Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq menyampaikan ucapan selamat datang di Bumi Serambi Mekkah kepada seluruh tamu.
Ia mengajak peserta Semirata Forum Pimpinan Pascasarjana itu dapat menikmati suasana Banda Aceh yang masyarakatnya sangat terbuka bagi siapapun.
Syariat Islam yang menjadi landasan menjadikan masyarakat Ibukota Provinsi Aceh ini bisa menerima siapapun, bisa hidup berdampingan dengan pemeluk agama manapun.
Kata Bakri Siddiq, sejak usia 13 tahun ia sudah menetap di Banda Aceh dan tidak pernah terjadi gesekan yang berlatar belakang RAS.
” Sejak usia 13 tahun saya sudah di Banda Aceh. Kota ini sangat aman dan nyaman bagi siapapun. Meski Islam mayoritas, tapi minoritas selalu dilindungi. Buktinya masjid, vihara dan gereja dan rumah ibadah lainnya letaknya berdekatan dan tak ada gesekan. Makanya saya sangat terkejut ketika beberapa waktu lalu ada hasil survey yang menyebutkan Banda Aceh urutan 87 soal toleransi. Itu sangat bertolak belakang dengan realita di lapangan,” kata Bakri Siddiq.
Sekilas, sosok yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Sekretariat Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kementerian Dalam Negeri itu menyampaikan profil Banda Aceh yang populasinya berjumlah sekitar 255 ribu jiwa.
Banda Aceh, kata Bakri Siddiq masyarakatnya banyak bergerak di sektor jasa, perdagangan dan pariwisata.
Kepada para tamu yang hadir di pendopo malam itu, Bakri Siddiq meminta mereka dapat mempromosikan Banda Aceh saat kembali ke daerah masing-masing.
Kota ini, kata Bakri Siddiq memiliki potensi bagus di sektor wisata dengan kerjasama Basajan (Banda Aceh Sabang Jantho). Pelaku usaha mulai dari usaha mikro hingga pelaku usaha makro banyak menggantungkan hidup dari sektor wisata.
“Silahkan nikmati suasana kota ini, Banda Aceh memiliki situs sejarah, wisata tsunami, religi dan kulinernya luar biasa. Saat kembali ke daerah asal, tolong promosikan kota kami,” pinta Bakri Siddiq.
Sementara itu, Ketua Forum Pimpinan Pascasarjana, Prof DR Hidayat mengaku terkesan atas sambutan Pj Wali Kota.
“Terimakasih atas kesediaan Pak Pj Wali Kota menyambut kami di sini. Semoga ini awal hubungan yang baik Pemko dan pascasarjana,” ujarnya.
Ia juga mengaku terkesan dengan suasana Banda Aceh. Katanya selain destinasi wisata yang dimiliki, Ibukota Provinsi Aceh ini juga menawarkan kuliner yang luar biasa.
“Seperti kuliner jamuan malam ini, enak-enak semua ini,” kata Prof Hidayat.[Ril/Filda]
