Dandim 0108/Agara Hadiri Rakor Satgas Percepatan Penurunan Stunting Aceh Bersama TNI, IBI, Dan TP PKK Kabupaten Aceh Tenggara

 

ANDALAS NUSANTARA | KUTACANE 

Dandim 0108/Agara menghadiri Rapat kordinasi yang diselenggarakan oleh BKKBN Provinsi Aceh bertempat di Ruang Oproom Setdakab Agara, Jln Iskandar Muda Desa Kutacane Lama Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara, Rabu (23/11/22).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut yaitu Pj Bupati Agara Drs. Syakir, M.Si. Dandim 0108/Agara Letkol Inf M Sujoko, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh,Drs. Sahidal Kastri, M.Pd.Koordinator Bidang Advin Provinsi Aceh,Drs. Saflawi, MM., Kadis DPPKB Kab, Agara,Budi Afrizal, SKM, MKM., Komandan Satgas Tim PPS Provinsi Aceh,Syaifuddin, Perwakilan Pendamping dari Ster Kodam IM, Serka Riki Sulistyo, Para Satgas Tim PPS yaitu TNI.IBI. TP PKK.

Dalam Sambutan Pj Bupati Agara Drs. Syakir, M.Si. menyampaikan,"Kami menyambut positif pelaksanaan rapat koordinasi satgas percepatan penurunan stunting (PPS) sekaligus sebagai momentum para pemangku kebijakan daerah semakin berkomitmen dalam rangka penurunan angka stunting di daerah Kabupaten Aceh Tenggara.

"Khusus Kabupaten Aceh Tenggara masih memiliki pekerjaan rumah untuk menurunkan prevalensi stunting, di mana berdasarkan data SSGI tahun 2021 prevalensi masih sebesar 34,1% yang menempati urutan ke 16 dari 23 Kab/Kota di Provinsi Aceh."

"Oleh karena itu Konvergensi Intervensi terhadap sasaran prioritas kami harap dapat berjalan secara efektif dengan kerjasama sinergitas dari lintas sektor pelaksanaan percepatan penurunan stunting".

"Pencegahan stunting hendaknya dilakukan dari dulu yang merupakan akar dari proses panjang yang akan bermuara kepada tumbuh kembang anak, dalam hal ini dukungan lintas sektor pelaksanaan percepatan penurunan stunting melalui program pendampingan dan bimbingan perkawinan pra nikah dan pemeriksaan kesehatan umum sebagai bagian dari pelayanan nikah, guna memastikan pasangan usia subur pada kondisi ideal untuk menikah dan hamil merupakan hal yang sangat tepat.

"Kami berharap dengan dilaksanakannya rapat koordinasi ini, kita bersama-sama dapat meyakini bahwa melakukan langkah dan komitmen untuk menurunkan stunting merupakan investasi masa depan daerah kita untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas menjadi generasi penerus untuk menghadapi masa depan".

Sambutan Dandim 0108/Agara Letkol Inf M Sujoko yang intinya sebagai berikut. "Seperti kita ketahui bahwa, stunting ini merupakan bagian dari pada ancaman, ancaman yang dimaksud adalah generasi penerus kedepan, kita harus mengapresiasi kepada pemerintah yang sampai saat ini sangat intens menangani kasus stunting. ini merupakan gangguan dari pada perkembangan fisik pada anak-anak usia dini, yang dimulai dari ibu-ibu hamil sampai dengan perkembangan masa pertumbuhan anak-anak.

"Penilaian WHO dari tahun 2018 sampai dengan 2019, perkembangan stunting Indonesia sudah cukup untuk menekan akan tetapi belum memenuhi target, hal itulah negara kita membuat langkah-langkah upaya untuk percepatan penurunan stunting".

"Tantangan inilah yang perlu kita evaluasi, kita saat ini sudah memiliki perangkat-perangkat yang sangat lengkap, Kecamatan mempunyai Puskesmas atau di Desa kita memiliki Bidan, artinya kita sudah mempunyai perangkat yang komplit untuk menangani penurunan stunting."mudah-mudahan program yang kita laksanakan dapat berjalan dengan baik, yang mana percepatan penurunan stunting.ujar Dandim.

Sambutan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Drs. Sahidal Kastri, MM yang intinya sebagai berikut yaitu," Terimakasih atas dukungan yang luar biasa dari Bapak Dandim beserta jajarannya terhadap program percepatan penurunan stunting.sesuai dengan arah kebijakan pembangunan kita, tahun 2045 itu Indonesia sudah berusia 100 tahun, Pemerintah berkeinginan di usia 100 tahun tersebut, Indonesia itu bisa menuju generasi emas, artinya generasi itu tidak ada lagi yang tertinggal sumber daya manusia.[Marzuki]