andalasnusantar.com | Pidie Jaya
Fachruddin alias Bang Din terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai SIRA kabupaten Pidie Jaya dalam Konferensi Wilayah Luar Biasa (Konferwillub) yang berhasil digelar tadi malam, Jumat, 5 Mei 2023 di Ulim, Pidie Jaya.
Kegiatan pemilihan tersebut diorganisir langsung oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai (DPP) SIRA dan sidang pemilihan dipimpin oleh Wakil Sekretaris Jenderal, Munawar Yusuf.
“Bang Din terpilih secara aklamasi menggantikan Samsul dan akan memimpin Partai SIRA setempat hingga 2028,” ungkap Munawar yang mewakili Ketua Umum DPP Partai SIRA.
Tergantung Rakyat Aceh Sendiri
Sementara itu, Ketua Majelis Tinggi Partai SIRA, H. Muhammad Nazar usai terpilihnya Bang Din diminta memberikan arahan sosial politik khsusus kepada para peserta Konferwillub dan Ketua DPW Partai SIRA terpilih.
Dalam arahannya, selain menekankan pada betapa pentingnya ideologi, visi misi dan strategi umum Partai SIRA, Nazar yang terkenal sebagai pemimpin gerakan perjuangan sipil Aceh juga menekankan bahwa nilai keislaman dan keAcehan tetap menjadi paradigma Partai SIRA. Sekaligus Partai SIRA seluruh Aceh diharapkan bukan sekedar memperoleh kursi setiap daerah pemilihan tetapi mampu memenangkan kepentingan rakyat serta pembangunan yang benar.
Sebagai partai lokal, Partai SIRA diharapkan menjadi pilihan utama penduduk Aceh dalam pemilihan DPRK, DPRA hingga bupati walikota dan gubernur.
“Jika prioritas rakyat diberikan kepada Partai SIRA maka hal itu jauh lebih menguntungkan masyarakat karena setiap keputusan Partai ada di Aceh dan lebih dekat dengan rakyat. Keputusan apapun dari Partai SIRA ada di Aceh, bukan diorganisir dari Jakarta,” jelas Nazar di depan peserta Konferwillub.
Wakil gubernur Aceh periode 2007-2012 itu melanjutkan, seluruh kebijakan dan program Partai SIRA itu diperuntukkan khsusus bagi Aceh dan ia misi murni Partai Lokal yang tidak diatur konsepnya oleh pihak lain, Bahkan hingga kantor Majelis Tinggi dan Dewan Pimpinan Pusatnya juga ada di Aceh, bukan di Jakarta. Selain itu, Partai SIRA lahir dengan penuh resiko sebagai bahagian dari perjuangan rakyat Aceh dan untuk rakyat Aceh. Tinggal warga Aceh sendiri, apakah mau menghargai diri sendiri atau tidak, mau mengisi hasil perjuangan atau tidak, atau malah tetap ingin dibohongi dan ditindas untuk kepentingan luar,” tutup Nazar tegas.