ANDALAS NUSANTARA | SIGLI
Penjabat Bupati Pidie, Ir H. Wahyudi Adisiswanto, M.Si., bersama Sekda Pidie, H. Idhami, S.Sos., M.Si., hadir pada pengukuhan Pimpinan dan Anggota Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Pidie periode 2023-2028 dalam sidang paripurna Istimewa MPU, di Oproom Setdakab Pidie, Senin (29/05/2023).
Selain Pj Bupati dan Sekda Pidie, turut juga hadir unsur Forkopimda, para Asisten, para Staf Ahli, MPD, MAA, Kabag Prokopim, para Camat, serta sejumlah Tokoh Masyarakat dan Ulama Pidie.
Peresmian (Pengukuhan) Pimpinan dan Anggota MPU Pidie dalam suatu acara seremonial ini diawali dengan pembacaan SK Bupati oleh Kepala Sekretarian MPU Pidie, Yusmadi, S.Sos., M.Si.
Kemudian sumpah jabatan dipandu oleh salah seorang anggota tertua (Wakil Ketua I) Drs. Tgk H. Ilyas Abdullah, disertai penandatanganan fakta integritas secara simbolis oleh Wakil Ketua II, Tgk. Muhammad Nur Abubakar Tungkop (Waled Nu), dan disaksikan oleh Ketua Mahkamah Syar'iyah Sigli, Muhammad Irfan, S.H.I.
Pengukuhan Pimpinan dan Anggota MPU Pidie periode 2023-2028 ini merupakan hasil Mubes Ulama Pidie pada 11-12 Maret 2023 lalu, dimana 40 anggota terpilih pada Mubes dari unsur Ulama Kecamatan Se-kabupaten Pidie dan unsur Cendekiawan, mengadakan rapat paripurna untuk memilih Ketua. Selanjutnya menentukan Wakil dan Anggota MPU.
Ketua MPU terpilih, Tgk H. Ismi A. Jalil (Abu Ilot), salah satu poin dalam penyampaiannya pada kesempatan itu mengatakan, kepengurusan ini bukan karena upaya sesuatu, tetapi merupakan iradah dari Allah SWT.
"Pada kesempatan ini, selaku pribadi maupun pengurus serta juga para anggota periode sebelumnya, memohon maaf bila terdapat kekurangan dan kekhilafan", ucap Abu Ilot.
Sementara itu, Pj Bupati pada pengukuhan pengurus MPU Pidie mengatakan, atas nama pribadi dan segenap jajaran Pemkab Pidie mengucapkan selamat kepada Pimpinan dan Anggota MPU Pidie yang baru saja dikukuhkan.
"Semoga saudara- saudara yang telah dikukuhkan dapat terus menjadi mitra strategis bagi Pemkab Pidie, khususnya dalam menjaga kondisi sosial kemasyarakatan dan keagamaan masyarakat Pidie", demikian dituturkan Ir H. Wahyudi Adisiswanto.
MPU mempunyai peran sangat penting karena mempunyai fungsi memberikan nasehat dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah Daerah dalam bidang pembangunan keagamaan dan pembinaan umat.
MPU berwenang menyelesaikan berbagai persoalan aqidah, perbedaan pendapat masalah keagamaan dan menjaga serta memelihara kerukunan intern dan antar umat beragama, sebut Pj Bupati.
"Kami yakin dan percaya sebagai wadah berkumpulnya para ulama, MPU kedepan akan semakin berperan baik dan dapat memberikan kontribusi bagi pembinaan umat dan kehidupan masyarakat", ungkapnya.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, Pemkab Pidie menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh ulama dan umara di Pidie yang telah bekerja secara maksimal menyelesaikan persoalan- persoalan di masyarakat, yang berkaitan dengan pembinaan ukhuwah islamiyah dan berupaya meningkatkan dan mewujudkan kehidupan masyarakat sesuai dengan tuntunan syariat.
Lembaga MPU yang merupakan salah satu lembaga kekhususan, yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, sudah sewajarnya kita perkuat menurut tugas dan fungsinya.
"Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, saya menitip pesan kepada kita semua untuk dapat terus mengawal dan menyelamatkan daerah ini dari segala upaya penghancuran aqidah dan ketaqwaan kita sebagai umat muslim", pinta Pj Bupati.
Tidaklah mungkin pihak MPU atau ulama dan umara itu dapat menyelenggarakan segala program keagamaan tanpa ada dukungan dari kita semua.
"Mari kita bersatu padu untuk mendukung program-program Pemerintah Kabupaten Pidie dalam mewujudkan pembangunan dan kemakmuran di daerah tercinta ini. Insya Allah, segalanya akan menjadi lebih baik bila kita bersatu", demikian harapan Pj Bupati Pidie.[As]