ANDALAS NUSANTARA | ACEH BESAR
Untuk meningkatkan produktivitas bagi para petani komoditi Jagung, Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya, S.I.P, M.I.P., menguji kelayakan drone spraying type EFT E16 kapasitas 20 liter di Gampong Bueng Dimek, Kecamatan Kota Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Senin (17/05/23) sore.
Program pertanian yang dinamakan “I’M Jagong” ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat di Prov. Aceh. Hal ini didasari dari melihat pentingnya perluasan areal tanam jagung karena sejatinya jagung bisa menjadi komoditi pangan sebagai bagian dari Program Lumbung Pangan Nasional.
Resiko Kesehatan Pertanian Tradisional, Kegiatan pertanian tradisional umumnya meliputi penyebaran bibit, penyiraman pestisida, sampai pemantauan tanah. Petani mesti berjalan sambil membawa alat sekian hektar dan menghabiskan sekian hari. Tenaga dan waktu petani yang biasa dikeluarkan kini bisa berkurang berkat drone Spraying.
Biasanya petani bekerja dengan menggendong pompa berisi pestisida dengan berat sekitar 20 kilogram. Lahan demi lahan disemprotkan pestisida dengan efek cairan yang terhirup dan terkena kulit selama aktivitas. Belum lagi penyemprotan pestisida tidak ada porsi khusus sehingga bisa habis lebih cepat.
Tidak sedikit kasus petani mengalami keluhan pusing akibat pestisida. Resiko pestisida lain kerap membuat petani muntah, kulit gatal, dan pingsan. Sehingga resiko petani terkena penyakit bisa turut berkurang.
Sejak dahulu, pertanian Indonesia menjadi andalan dalam menyediakan pangan yang berkualitas. Dengan tanah yang subur, segala jenis pertanian punya potensi menjadi sektor bisnis yang menjanjikan. Bukan cuma potensi berkembangnya tanaman pertanian, tetapi potensi teknologi bisa hadir dengan mengadaptasi Drone Spraying.
Agriculture drone atau drone spraying ialah pemanfaatan drone yang pirantinya dimodifikasi untuk membantu tumbuh tanaman dan produksi pertanian. Teknologi ini bertujuan membantu petani atau perusahaan perkebunan mendapat hasil terbaik dari tanah yang luas secara cepat dan hemat.
Pembeda drone ini dengan yang lain bisa dilihat dari bentuknya dan cara kerja. Pada drone spraying bentuknya dibuat agar bisa membawa tangki penampung kapasitas 10 liter – 20 liter. Serta dilengkapi pompa dan penyemprot/nozzle untuk di sisi drone. Sedangkan cara kerjanya tidak sebatas semprot pestisida saja, tetapi bisa juga untuk memantau lahan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kasdam IM, Kapoksahli Pangdam, Danrem 011/LW, Danrem 012/TU, Aster Kasdam IM, Dandim 0101/KBA dan Dandeninteldam IM.[Marzuki]