ANDALAS NUSANTARA | BANDA ACEH
Pertumbuhan perekonomian Aceh pada triwulan III tahun 2023 tumbuh sebesar 3,76% (yoy), melambat dibandingkan triwulan II yang tercatat sebesar 4,37% (yoy). Secara peringkat, PDRB Provinsi Aceh tumbuh sebesar 4,55% (ytd) atau lebih tinggi dibandingkan dengan 3 Provinsi lainnya yaitu Bengkulu 4,13% (ytd), Sumatera Barat 2,68% (ytd), dan Kepulauan Riau 1,14% (ytd).
Dilihat dari sisi permintaan, pada triwulan III tahun 2023 Ekspor tumbuh sebesar 16,21% (yoy) dibandingkan dengan triwulan II 2023 sebesar 13,73% (yoy). Sedangkan dari sisi penawaran, kinerja sektor Perdagangan tumbuh sebesar 9,19% (yoy dibandingkan dengan triwulan II tahun 2023 sebesar 5,23% (yoy). Dari sisi perkembangan harga-harga, pada bulan Oktober 2023, Kota Gabungan IHK di Provinsi Aceh mengalami deflasi sebesar -0,14% (mtm), tekanan tersebut lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,22% (mtm).
Lebih lanjut, secara tahunan IHK Provinsi Aceh pada bulan Oktober tahun 2023 tercatat sebesar 1,95% (yoy) lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 5,67% (yoy). Hal tersebut menjadikan Aceh sebagai Provinsi dengan realisasi inflasi terendah di Sumatera. Selain itu, inflasi tahunan Provinsi Aceh juga masih lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Sumatera tercatat sebesar 2,65% (yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Rony Widijarto P. mengatakan, dengan perkembangan itu secara keseluruhan relatif ia tumbuh, namun ini juga menjadi tantangan di Aceh, yakni bagaimana mengoptimalkan potensinya untuk tetap tumbuh.
Ia juga menyebut, pertumhungan regional kalau dihitung triwulan III relatif di tengah tengah dan di bawah Sumatera dan juga di bawah nasional tentunya. Kali ini inflasi Aceh terendah di Sumatera di level 1,95%. Peningkatan inflasi tersebut terjadi pada Hari Raya, Hari Natal, dan Tahun Baru.
"Tiga tahun terakhir inflasinya tinggi, namun kita tetap menjaga inflasi di tahun 2023 ini," ucapnya dalam diskusi Bincang Bareng Media (BBM) di Kuala Seafood Restoran, Ulee Lheue, Selasa (28/11/2023).
Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan, jika dilihat dari inflasi hasil produksi, mulai pasokan sampai ke konsumen. Harga tinggi bukan menguntungkan petani, tapi pedagang di atasnya. Sebenarnya yang paling penting adalah mendapatkan harga yang wajar dan bagaimana mempertahankan produktivitas.
"Desember akan dilihat konsumsi masyarakat ada peningkatan terkait konsumen di Aceh, tetapi semakin tinggi konsumsi gen Z, generasi muda mendominasi wilayah Sumatera terutama di Aceh , Sumut, dan Riau," ucapnya lagi.
"BI juga akan terus mendorong digitalisasi pembayaran, baik pembayaran, pelatihan UMKM, dan sejenisnya," pungkasnya.[Auliana Rizky]