ANDALAS NUSANTARA | SIGLI
Kabupaten Pidie meraih juara I Pawai Budaya Pejalan Kaki PKA-8. Pawai ini dilaksanakan pada Minggu (05/11/2023) di seputaran Masjid Raya Banda Aceh.
Pawai Budaya Pejalan Kaki merupakan rangkaian acara pertama yang tampil, setelah seremoni pembukaan pada Sabtu 04/11 malam, dan pawai ini diikuti oleh 23 Kabupaten/Kota se-Aceh, terang Kabag Prokopim Setdakab Pidie, Teuku Iqbal, S.STP., M.Si., Senin (06/11/2023) kepada sejumlah awak media.
Selain Pidie, untuk peringkat II diraih oleh Kabupaten Aceh Selatan, peringkat III oleh Bireuen, peringkat IV oleh Lhokseumawe, dan peringkat V diraih oleh Kota Banda Aceh.
Pejabat Bupati Pidie, Ir. Wahyudi Adisiswanto, M.Si didampingi Plt Sekda, Drs Samsul Azhar, Pj. Ketua Pj. PKK Pidie, Ny. Suaidah Sulaiman, dan Plt Ketua DWP Pidie, Ny. Saptati Rengganis, turut hadir bersama Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, dan para Pejabat Bupati/Walikota se-Aceh, di arena tersebut, sebutnya.
"Dalam Lomba Pawai Budaya Pejalan Kaki Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) Ke-8, kontingen Pidie mengangkat tema “Keurajeun Pedir/Sjahir Poli.” dan Tari “Pét Reumpah”, dengan Koreografer Agung Prasteya & Pugoe Art Musik", ungkap Kabag.
Kabag mengisahkan tentang Kerajaan pedir, yang termasuk kerajaan tertua di Aceh yang pernah menjadi pusat perdagangan dan sangat kaya. Dimana sangking tuanya, sehingga sampai dengan sekarang belum ada referensi yang menyebutkan tanggal berapa lahirnya kerajaan Pedir.
Terletak di kawasan selat malaka dan berhadapan langsung dengan malaka, kerajaan ini sangat makmur berkat sumber alamnya yang menjadi komoditas perdagangan dunia pada masa pelayanan perdagangan awal.
Wilayah Aceh, termasuk pedir, dikenal sebagai penyedia komoditas pokok bagi negeri-negeri diberbagai belahan dunia. Para pedagang Arab dan peniagapun semakin membanjiri perairan Aceh untuk mendapatkan berbagai jenis rempah dan kekayaan bumi lainnya.
Selain kerajaan Pasai, Pedir juga merupakan sebuah kerajaan dengan hasil alam melimpah dan menjadi pusat perdagangan. Produksi andalan masa itu adalah emping, lada, sutra, kapur barus, emas serta kemenyan.
"Tari Pét Reumpah atau memetik rempah ini diangkat dari kegiatan petani dalam memetik rempah langsung dari pohonnya, seperti emping, lada, cengkeh, kapur barus, kemenyan, dan banyak lagi hasil alam lainnya", jelas Teuku Iqbal.
Gerak tari ini berasal dari gerak -gerak tradisi Aceh yang dimodifikasi, sehingga melahirkan gerakan yang dinamis dan indah. Yang mana Pidie menjadi penghasil lada terbaik dan sangat terkenal di seluruh dunia, bahkan para pedagangnya sangat mumpuni diluar kabupaten Pidie sendiri, imbuhnya.
Ada 23 Kabupaten/Kota di Aceh ikut menampilkan beragam atraksi di Pawai Budaya PKA-8 2023 yang dihadiri lebih kurang 2500 peserta dari berbagai kalangan, setiap atraksi diberikan waktu selama 3 menit untuk tampil di depan panggung utama.
"Setiap tampilan dari kabupaten Pidie, selalu diakhiri dengan ucapan "Salam Pidie Mulia" yang didengungkan oleh Penjabat Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, sebanyak tiga kali dan jawab oleh seluruh peserta dari kontingen Pidie", tutur Teuku Iqbal.
"Tak kalah menariknya, Pj. Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, juga ikut mengucapkan "Salam Pidie Mulia" sembari menadahkan tangannya kepada penonton yang berada di depan panggung utama", sambung Kabag Prokopim Setdakab Pidie.
Pawai Budaya sendiri dimulai pukul 06.30 wib, sebagai persiapan dimana seluruh peserta berkumpul di lapangan Blang Padang, sebagai start dan finish pada rangkaian acara seremoni.
Para peserta dari masing-masing kontingen berjalan mengikuti rute, yang dimulai dari Lapangan Blang Padang, kemudian melewati Tugu Simpang Jam, Jalan Tengku Abu Lam U, Jalan Mohammad Jam, Jalan Syech Muda Wali, Jalan Prof A Majid Ibrahim II, dan berakhir kembali di Lapangan Blang Padang.
Disampaikan juga, Atraksi Pawai ditampilkan di depan panggung kehormatan yang disaksikan oleh Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, Wali Nanggroe, Paduka Yang Mulia (PYM) Malik Mahmud Al-Haytar.
Kemudian, Pangdam IM, Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya, S.I.P., M.I.P., Kapolda Aceh, Irjen Pol. Drs. Achmad Kartiko, S. I. K., M. H., seluruh Pj Bupati/Walikota se-Aceh beserta Istri, serta Dewan Juri dari berbagai kalangan tingkat Nasional.
"Peserta pawai pun terlihat sangat antusias. Sambutan luar biasa juga diberikan masyarakat yang memadati areal jalan pada setiap rute yang dilalui peserta pawai", demikian penyampaian Kabag Prokopim Setdakab Pidie, Teuku Iqbal, kepada sejumlah awak media.[As]