ANDALAS NUSANTARA | ACEH BESAR
Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu LSM Aceh telah mengusulkan Kemukieman Lamteuba sebagai tempat penampungan sementarabagi pengungsi Rohingya, Keputusan tersebut telah membuat keresahan bagi Masyarakat Kemukiman Lamteuba dan oleh Para Tokoh Masyarakat Kemukiman Lamteuba dengan Tegas Menolak jika Kemukieman Lamteuba di Jadikan Penampungan Rohingya walau dengan alasan dan dilokasi manapun dalam wilayah kemukieman Lamteuba. Masyarakat Mukim Lamteuba Kecamatan Seulimuem Kabupaten Aceh Besar menolak wacana pengungsi etnis Rohingya ditempatkan sementara di wilayah tersebut.
Masyarakat Kemukiman Lamteuba Kabupaten Aceh tidak terima jika wilayahnya dijadikan sebagai lahan untuk penampungan etnis Rohingya. Penolakan tegas pengungsi Rohingya tsb dari hasil musyarawah seluruh unsur tokoh adat, tokoh mukim, kepala desa dan semua unsur kepemudaan yang di pimpin oleh Imuem Mukim Lamteuba.
Terkait dengan hal tersebut Marshuni. RA, yang disapa Cut Maini selaku Ketua Rumoeh Aspirasi Aceh ini menyatakan Mendukung sepenuhnya atas Keputusan Bersama dari Masyarakat Lamteuba tersebut, hal tsb untuk antisipasi hal yang tak diinginkan terjadi dikemudian hari. Hal ini disampaikan pada saat undangan untuk berdiskusi dan briefing Bersama Tokoh lamteuba beberapa hari yang lalu.
Harapan kami kepada para semua pihak untuk jangan membuat suatu pernyataan dan kebijakan yang sebelumnya tidak ada konfirmasi dengan warga Masyarakat setempat. Bila terjadi kegaduhan dikemudian hari malah akan menimbulkan pergolakan sosial lainnya, dan hal ini semua tidak kita inginkan terjadi, kata Cut maini yang ditemani oleh Teuku Abulis Samarkhan ; Tokoh Milenial Aceh Besar beserta rombongan.
Sebagaimana pernyataan semua tokoh Masyarakat Lamteuba bila pengungsi Rohingya diungsikan ke kemukimannya dikhawatirkan bakal terjadi gesekan dengan masyarakat setempat. Sebagaimana pernyataan semua tokoh Masyarakat Lamteuba bila pengungsi Rohingya diungsikan ke kemukimannya, dikhawatirkan bakal terjadi gesekan dengan masyarakat setempat. Terlebih dikatakannya, masyarakat setempat tidak begitu paham asal usul kenapa para pengungsi ini berdatangan terus ke Aceh, kata tokoh Lamteuba.
Mari kita ciptakan kondisi kondusif, kita rawat perdamaian ini dengan kebijakan utk kemashlahatan Bersama, kita hindari gejolak sosial untuk saat ini, apalagi mayoritas rakyat Aceh masih hidup dibawah garis kemiskinan, kata Cut Maini juga Aktivis 98 ini.[]
