ANDALAS NUSANTARA | ACEH BESAR
Dalam rangka memperingati 20 tahun peristiwa gempa dan tsunami Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar zikir dan doa bersama di Kuburan Massal Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (26/12/2024). Acara yang mengusung tema "Na Ingat, Seulamat" ini dihadiri sekitar 700 peserta, termasuk Pj. Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, SSTP, MM., Danlanud Sultan Iskandar Muda, Kolonel Pnb Hantarno Edi Sasmoyo, M.Han., Forkopimda Aceh Besar, serta masyarakat setempat.
Acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Aceh Besar, Drs. Sulaimi, M.Si.; Danki C Yonko 469 Kopasgat, Kapten Pas Fitra Yogianto, S.T.Han.; dan sejumlah pejabat lainnya.
Refleksi dan Renungan
Peringatan ini diawali dengan zikir bersama yang dipimpin oleh Ust. H. Zamhuri Ramli, S.Q., M.A., diikuti dengan refleksi oleh Drs. H. Rusli Muhammad. Dalam refleksinya, Rusli mengajak semua yang hadir untuk mengenang tragedi besar yang terjadi pada 26 Desember 2004.
“Kita memperingati musibah dahsyat ini setiap tahun. Hari ini, kita kembali menundukkan kepala, bertafakur, berdzikir, dan mengirimkan doa terbaik kepada para syuhada yang telah mendahului kita,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya momentum ini sebagai pengingat untuk terus memperkuat keimanan dan mempererat solidaritas sesama.
Pesan dan Harapan
Pj. Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, dalam kesempatan tersebut menyampaikan rasa duka yang mendalam dan apresiasi atas kehadiran masyarakat yang tetap menjaga tradisi peringatan ini. “Acara ini adalah bentuk rasa syukur sekaligus penghormatan kepada mereka yang menjadi korban. Kita juga harus menjadikannya pelajaran untuk selalu waspada dan mempererat kebersamaan sebagai masyarakat Aceh,” katanya.
Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian peringatan 20 tahun tsunami Aceh yang dilaksanakan di berbagai wilayah, bertujuan untuk mengenang peristiwa tersebut sekaligus merefleksikan nilai-nilai kebersamaan, ketangguhan, dan keimanan dalam menghadapi bencana.
Dengan penuh haru, acara diakhiri dengan doa bersama untuk para korban, seraya berharap agar bencana serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.[]